Zaman dahulu internet dikembangkan sebagai sebuah proyek
rahasia militer. Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengembangkan internet
pada tahun 1969, sebagai sebuah teknologi untuk menghubungkan satu komputer
dengan komputer yang lain yang tersebar di daerah-daerah vital untuk
mengantisipasi masalah terkait serangan nuklir.
Teknologi lain yang kemudian berkembang sehubungan dengan
internet adalah World Wide Web (www) yaitu sebuah media elektronik yang dapat
diakses secara global melalui jaringan internet. Selepas tahun 1990, the world
wide web adalah media yang membuat kita bisa mengakses aneka konten mulai dari
gambar, surat kabar, radio, hingga televisi.
![]() |
<a href="https://www.freepik.com/ |
Seperti juga pada awal kemunculannya di dunia, internet di
Indonesia pada awalnya digunakan di dalam ranah akademisi. Bisa mengakses
internet adalah barang mewah yang tidak sembarang orang dapatkan dengan mudah. Tapi
kini teknologi berkembang sangat pesat. Semua orang just one touch away from the internet.
Saya ingat banget zaman mengakses internet dengan kabel
telepon terhubung di modem PC. Istilahnya “dial
up”. Lalu berharap-harap internet tersambung sembari mendengar suara-suara
khas sambungan telepon. Jingle iklan
lagu: kosong delapan kosong sembilan delapan... dst. yang berisi nomor-nomor
yang harus ditekan untuk membuat sambungan internet lewat jaringan telepon
kabel juga masih nyantol di kepala. Tarif internet saat itu berkisar antara
15ribu rupiah untuk akses internet per jam lewat kabel telepon. Tapi jangan
ditanya kecepatannya. Untuk membuka satu email perlu waktu sekitar satu sampai
dua menit.
Selanjutnya mulai muncul perusahaan Internet Service
Provider (ISP). Kantor saya bersama teman-teman akhirnya memutuskan untuk
berlangganan internet lewat ISP ini. Biayanya sekitar 500 ribu per bulan. Tapi,
sebelumnya kami harus memasang antena dan perangkat lain di atap kantor, yang
memakan biaya sekitar 3 jutaan. Itu waktu tahun 2000an. Cukup mahal, kan. Tapi
layanan ISP ini lumayan cepat, dan bisa dipakai untuk beberapa komputer di
kantor.
Punya sambungan internet unlimited sangat memudahkan saya
dalam menyelesaikan berbagai urusan. Selain untuk menyelesaikan pekerjaan, bahagia
rasanya bisa akses internet tanpa ngitung jam dan bisa mendapatkan bahan-bahan
tugas kuliah dengan lebih cepat. Sekali-sekali, internet juga saya pakai untuk
berkomunikasi dengan teman-teman kuliah via mailing
list dan Yahoo Messenger. Internet sungguh berfaedah. Hehe.
Internet, Kebutuhan
Pokok
Kini masa internet susah memang sudah berlalu. Teknologi
semakin murah, dan saya sangat terbantu karena banyak pekerjaan yang bisa
dikerjakan tanpa harus melulu datang ke kantor. Bisa email aneka dokumen, bisa
berkomunikasi bahkan video call lewat ponsel sekalipun sedang di gunung,
sungguh terbantu dengan internet.
Seolah-olah, akses internet sekarang termasuk dalam 10
bahan pokok kehidupan umat manusia. Tidak hanya orang dewasa, tapi juga anak-anak.
Anak-anak masa kini yang sering disebut generasi Z, adalah anak-anak yang seakan
baru lahir saja sudah nempel dengan kebutuhan berinternet. Ibu-ibu mana yang
nggak pernah mempertontonkan lagu Baby
Shark di rumah untuk anak balitanya lewat Youtube? Generasi Z juga sangat
mudah beradaptasi dan menyerap teknologi baru.
Padahal Generasi Z ini sebagian besar ortunya adalah
generasi X dan Y yang rata-rata baru melek internet selepas akil baligh. Nanti setelah generasi Z datang lagi generasi Alpha yang akan
menyimpan semua datanya secara online di cloud. Generasi Alpha ini akan
menemukan aneka teknologi yang lebih canggih lagi. Mungkin di masa depan orang tinggal kedip langsung konek internet.
Internet Sehat biar
Manfaat
Derasnya arus informasi di internet memang sulit untuk
dibendung. Seperti pisau, internet bisa bermanfaat, bisa juga membuat celaka. Terutama
karena aneka konten tidak baik yang sangat mudah tersebar berkat mudahnya akses
internet. Hal negatif dari internet yang sedang gencar diperangi pemerintah
adalah penyebaran berita tidak benar atau berita hoax. Hoax ini sangat berbahaya karena tersebar dengan begitu cepat dan tanpa filter. Tidak semua orang cukup bijak melakukan cek dan ricek kebenarannya. Belum lagi pornografi, kekerasan, dan lain-lain yang sangat mudah tersebar lewat internet.
Meskipun internet bisa disebut termasuk bahan pokok
kehidupan manusia sekarang, sebagai pemakai, kita jangan sampai diperbudak internet. Sebagai pengguna yang pintar, harus bisa mengelola
penggunaan internet yang sehat, supaya internet benar-benar menjadi manfaat
bagi kita.
Internet Sehat
untuk Anak-anak
Anak-anak sekarang tidak ada yang bisa steril dari internet.
Selain untuk keperluan tugas sekolah, bermain, internet juga dipakai untuk
hiburan.
![]() |
<a href='https://www.freepik.com/ |
Saya termasuk yang tidak menerapkan secara saklek kepada
anak-anak, jam-jam untuk berinternet. Mengapa? Ya ini karena saya menyadari
kalau dengan aktivitas dan pekerjaan saya membuat saya terkadang butuh untuk
berinternet kapan saja, tanpa dibatasi jam kerja. Saya tidak mau anak-anak
protes karena melihat orang tuanya akses internet dengan bebas, sementara
mereka cuma bisa menontoni. Kami menyediakan waktu mereka mengakses internet
lewat ponsel atau komputer yang tidak saklek tapi tetap terkontrol.
Langkah-langkah yang dilakukan antara lain:
- Meletakkan komputer di ruang keluarga. Setidaknya apa yang dibuka anak-anak bisa lebih terkontrol karena tidak sembunyi.
- Mengaktifkan restricted mode di Youtube dan mesin pencari sembari secara insidental turut menemani anak ketika menonton.
- Mengontrol setiap game yang akan diunduh di ponsel sampai ke iklan-iklannya.
- Belum memperbolehkan anak-anak memiliki ponsel sendiri dan media sosial.
- Memberikan fasilitas untuk anak-anak bisa beraktivitas di rumah selain memakai ponsel/ PC. Intinya kalau melarang atau membatasi, harus mencarikan ganti aktivitas yang bisa mereka lakukan.
- Selalu update dengan perkembangan teknologi
Tapi saya kira sepandai apapun kita memfilter dengan teknologi, informasi negatif dari internet akan selalu menemukan caranya untuk mencapai anak-anak kita. Jadi yang paling penting bukan hanya membatasi internet secara teknologi, tapi membentengi diri sendiri dan keluarga dari pengaruh negatifnya dengan berusaha memberikan pengertian tentang dampak negatif konten tak sehat kepada anak-anak.
Tips internet sehat
untuk Saya
Karena sehari-hari juga menggunakan internet, saya
berusaha membatasi diri juga agar penggunaan internet tetap bermanfaat. Antara lain:
- Tidak jadi follower akun-akun gosip atau akun yang sering menyebarkan berita negatif.
- Tidak gatal menyebarkan berita yang diterima lewat medsos
- Tidak reaktif terhadap berita di medsos. Selalu cek dan ricek.
- Banyak beraktivitas dengan orang lain, menjadi anggota masyarakat yang aktif.
Siapa yang tidak terinspirasi dengan Mbak Penulis, blogger, seleb,
yang kece dan humble, Dewi Rieka, atau
mbak blogger yang aktif di berbagai komunitas Prananingrum? Seperti arisan blog Gandjel Rel kali ini, tentang internet sehat. Berinternet sehat, salah satunya ya dengan menulis konten
yang sehat. Semoga tulisan saya untuk arisan blogger Gandjel Rel kali ini juga
bermanfaat.
Setuju banget mbakwind. Untuk semnetara kalo aku baru sebatas menenmani si kecil ketika mereka mintak main hp emaknya. Lom berani beliin sendiri. Coz bahkan game kdg juga menebarkan kekerasan yg gampang bgt ditiru anak2.
ReplyDeleteSetujuu temani anak online dan nggak reaktif baca berita yang lewat di TL hihihi baru judulnya saja kadang kita tersulut amarah :p
ReplyDeleteAlhamdulillah aku juga nemenin nadia kalo berinternet ria mbak dan Alhamdulillah aku juga oantang ngikuti akun gosip
ReplyDelete