Pages

Friday, October 27, 2017

Selaras di Obyek Wisata Watugunung Ungaran

Kolam renang watugunung
Selamat Datang di Watugunung

Tidak ada papan nama besar jika itu pertanda yang dicari. Ketika menginjakkan kaki di tempat ini, gemerisik dedaunan dan gemercik air adalah musik yang menyambut. Bongkah-bongkah bebatuan beraneka bentuk dan ukuran terhampar di hadapan, serasi dengan sejumlah bangunan bermaterial kayu dan bata eskpos. Angin berembus mengantarkan kesejukan, seolah membisikkan pesan: selamat datang di Watugunung.
Pintu Gerbang watugunung
Pintu Gerbang Watugunung
Watugunung bukanlah sebuah nama Desa, meski ketika mendengar nama itu, angan akan berkelana ke kisah suatu desa dalam kisah persilatan ratusan tahun yang lalu.
Loket masuk di Watugunung
Watugunung, adalah nama tempat wisata berupa kolam renang, danau, dan restoran yang terletak di desa Lerep, Ungaran Jawa Tengah. Desa Lerep dikenal sebagai wilayah dataran tinggi di lereng bukit dengan pesona keindahan tersendiri. Selain dikenal sebagai desa wisata, udara sejuk dan segar menjadi salah satu ciri khas kawasan Lerep. Ungaran sendiri adalah ibu kota Kabupaten Semarang yang berjarak 18 kilometer dari pusat kota Semarang, Jawa Tengah.

Air terjun watugunung
Sejuknya air terjun di Watugunung
Lokasi Watugunung terletak sekitar 1,6 kilometer ke arah Barat dari Alun-alun Lama Ungaran. Dengan kendaraan pribadi, waktu tempuh dari alun-alun tak sampai sepuluh menit. Jika naik kendaraan umum, dengan Bus Trans Semarang/ Trans Jateng, berhentilah di Shelter Alun-alun Ungaran lalu menuju lokasi dengan ojek. Jalan menuju ke Watugunung sudah diaspal halus, dengan lebar yang cukup untuk dua mobil yang berpapasan. Untuk menuju ke lokasi ini, pastikan kendaraan dalam kondisi baik, karena ada beberapa tanjakan yang cukup curam.

Halaman parkir watugunung
Area parkir di Watugunung

Mengapa Watugunung

Batu-batu beraneka bentuk dan ukuran yang tersebar di seluruh area tempat wisata ini memang seakan menegaskan nama Watugunung. Nama yang dipilih oleh Bapak Erry Sadewo, pemilik tempat nan sejuk dan asri ini. Pak Erry, seorang karateka nasional, memiliki kegemaran mengoleksi bebatuan. Beliau mengumpulkan aneka batu-batu unik dari penjuru Indonesia lalu diletakkan di lahan yang dimilikinya ini. Ketika hendak membangun dan mengembangkan lahan menjadi obyek wisata Watugunung, Pak Erry menambahkan lagi batu-batu dari Magelang, Kebumen, Malang, dan berbagai daerah lainnya.
Pemilik Watugunung
Kini ribuan bebatuan menjadi jalan setapak, membentuk bukit-bukit, kolam renang, air terjun, dan menjadi hiasan di seluruh penjuru. Pantaslah nama Watugunung tersemat di tempat asri ini.

Danau Kethek Lorek

Danau Kethek Lorek yang menawan
Selain bebatuan, sebuah embung menjadi daya tarik Watugunung. Embung ini diberi nama Danau Kethek Lorek. Barangkali di sekitar wilayah ini pernah menjadi habitat kera belang, entahlah. Danau berair tenang membuat suasana di Watugunung serasa berada di pedesaan. Sejumlah saung berjajar di sekelilingnya. Saung-saung ini dapat digunakan sebagai tempat makan dan bersantai para pengunjung. Tiga buah sampan kayu tertambat di tepian danau. Di waktu-waktu tertentu, dengan izin dan pengawasan petugas, pengunjung bisa menggunakannya untuk bersampan.

Danau Watugunung
Saung-saung di tepi Danau Kethek Lorek
Seperti juga pohon-pohon besar yang dibiarkan tumbuh alami, seluruh wilayah Watugunung adalah sebuah ekosistem yang selalu diupayakan untuk dijaga kelestariannya. Selain menjadi habitat bagi berbagai ikan tawar, Danau Kethek Lorek sedalam dua meter ini juga dibiarkan tak berdinding beton. Dengan demikian air danau secara alami dapat terserap ke dalam tanah dan mengaliri wilayah yang berada di sekitarnya. Di rumah-rumah warga yang lokasinya berada di bawah Watugunung, air mengalir jernih bagaikan sumber mata air.

Fasilitas di Watugunung


Fasilitas di Watugunung
Fasilitas di Watugunung

Selain danau dan saung-saung di sekelilingnya, di Watugunung berdiri beberapa bangunan lain. Diantaranya beberapa bangunan berbentuk joglo yang berukuran cukup besar. Joglo-joglo ini bisa mewadahi beraneka aktivitas, antara lain digunakan sebagai restoran. Kapasitas joglo bervariasi, bisa menampung puluhan hingga ratusan pengunjung.
Joglo di Watugunung
Joglo untuk berbagai aktivitas di Watugunung
Bangunan utama restoran terletak di bagian depan, dekat dengan loket dan pintu masuk. Untuk saat ini restoran hanya dibuka pada hari Minggu dan hari libur nasional. Sedangkan di hari biasa, para pengunjung diperbolehkan membawa makanan dan minuman sendiri selama berwisata di Watugunung.

Selain menyediakan restoran, saat ini Watugunung juga sudah beberapa kali menjadi lokasi untuk pernikahan, mulai dari akad hingga resepsi. Tentunya menikah di tempat unik ini sangat cocok bagi pengantin yang menyukai suasana alam yang asri. Hmm, terbayang syahdunya menggelar pernikahan bersama lantunan suara alam di Watugunung.
Lansekap Watugunung
Lansekap nan asri di Watugunung
Keindahan penataan lansekap di Watugunung juga membuat banyak pihak mengadakan sesi foto untuk berbagai keperluan di lokasi ini.

Selain saung dan joglo, ada beberapa bangunan tradisional serupa paviliun yang berisi kamar untuk menginap. Rumah-rumah tradisional itu adalah hasil “buruan” pak Erry selama bertahun-tahun ke berbagai wilayah. Rumah-rumah lama yang kadang sudah tak terawat itu bersinar kembali di tempat barunya di Watugunung.
Penginapan di Watugunung
Rumah tradisional berisi kamar di Watugunung
Pembangunan dan pembenahan di Watugunung juga masih terus dilakukan. Harapannya di tahun 2018 Watugunung sudah dilengkapi sarana penginapan dan Glamping. Glamping alias “glamorous camping”, adalah istilah yang digunakan untuk menyebut aktivitas berkemah dengan fasilitas yang lengkap dan nyaman untuk para pelancong.

Jernih dan Segarnya Kolam Renang Watugunung
 
Kolam Renang
Kolam renang  di Watugunung
Bagi sebagian besar pengunjung, daya tarik utama Watugunung adalah keberadaan empat kolam renang yang memiliki sumber air dari mata air pegunungan. Empat kolam renang itu dibangun dengan bentuk organik, tentunya dengan bebatuan menghias tepiannya, membuat pengunjung seakan berenang di kolam mata air sesungguhnya.

Kolam renang Watugunung
Suasana asri dan sejuk di sekitar kolam renang
Terdapat dua buah kolam renang dengan kedalaman air 130 cm, sedangkan dua kolam lainnya sekitar 60 cm. Kedalaman kolam ini diperhitungkan sedemikian rupa untuk mengurangi risiko tenggelam namun pengunjung tetap bisa berenang dengan nyaman. Para orang tua tidak perlu khawatir jika putra-putri yang masih kecil belajar berenang di Watugunung, karena ada dua buah kolam renang yang cocok dipakai oleh anak-anak.
Kolam Renang Watugunung
Air kolam ini dikuras setidaknya seminggu sekali
Tidak ada bahan kimia berbahaya yang dicampurkan ke dalam air kolam. Yang ada hanyalah air jernih dan dingin khas segarnya air pegunungan. Untuk menjaga kebersihannya, setidaknya seminggu sekali air di dalam kolam akan dikuras habis dan diganti dengan yang baru. Jika sebelumnya air tampak kotor karena hujan atau sebab lainnya, pengelola juga akan langsung menguras kolam. Memang pekerjaan ekstra untuk membersihkan air kolam yang berada di bawah rimbunnya pepohonan. Ketika angin bertiup, air kolam pasti dipenuhi dedaunan. Sehari-harinya pihak pengelola akan membersihkan daun-daun yang jatuh ke air kolam dengan jaring. Pada umumnya kolam akan dikuras selepas “peak season” yaitu setiap hari Minggu malam.

Fasilitas MCK yang terjaga kebersihannya
Untuk melengkapi kolam renang ini, sudah tersedia fasilitas pancuran air, kamar mandi dan WC untuk para pengunjung.

Menjaga Alam Watugunung

Memang tidak mudah untuk mengawinkan idealisme dan bisnis. Keduanya selama ini seperti dua buah kutub yang berseberangan. Seringkali pembangunan tempat wisata baru akan mengabaikan ekosistem yang sudah berada di sana sekian lama. Menjaga alam seringkali dianggap langkah yang kurang praktis dan mahal.

Mendapatkan kesejukan dan kesegaran Watugunung
Tidak demikian halnya dengan Watugunung. Penataan lansekap yang apik, menjadikan pembangunan tempat wisata ini selaras dengan kondisi alami sebelumnya. Membangun bukan berarti merusak, melainkan menjadikan suatu tempat semakin indah dengan memanfaatkan potensi yang sudah ada semaksimal mungkin. Ketika membangun selaras dengan alam, maka keindahan dan kelestariannya tetap terjaga untuk waktu yang lama. Keselarasan ini menjadikan Watugunung tempat yang istimewa untuk mendapatkan suasana alami pedesaan nan asri dan indah.


Informasi Obyek Wisata Watugunung Ungaran:

1. Alamat:
Jalan Srikandi Raya No. 1, Desa Lerep, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
2. Kontak pengelola Watugunung:
Pak Bari: 0857- 2720-4770
3. Jam Buka Watugunung:
Senin-Minggu (setiap hari) pukul 08.00 – 16.00
Restoran buka khusus hari Minggu/ libur nasional
4. Htm Watugunung (Oktober 2017): Rp 25.000
(Anak di atas usia 4 tahun bayar penuh)
5. Pakaian: Casual-santai
Untuk berenang disarankan menggunakan pakaian khusus renang.



4 comments:

  1. Aku belum sempat mengexplore Watu Gunung. Dulu kesini hari sabtu, sayangnya pas ditutup karena untuk persiapan gathering hari Minggu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Besok bareng-bareng yaa kita kesana, Mbak Wati

      Delete
  2. harganya naik terus yaaa, wajar sih tambah ramee...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut pengelolanya, memang sengaja dinaikkkan untuk menjaga wilayah Watugunung. Hihi, unik, ya.

      Delete