Pages

Tuesday, October 8, 2019

Jadikan Dapur Tempat Aman Bersama Mebo dan Mederma


Memasak bagi sebagian orang adalah kewajiban semata. Apalagi buat ibu-ibu, terkadang memasak rutin untuk keluarga bisa menjadi beban yang melelahkan. Kalau saya berusaha selow untuk urusan dapur. Meskipun suka masak, jika waktu terbatas cukuplah memasak menu sederhana, yang penting bisa menambah gizi keluarga. Kalau waktu cukup longgar, bisalah ditambah menu-menu yang agak rumit dibuat. Kalau lagi repot, tinggal beli makanan di luar. 

Anak-anak saya, keduanya laki-laki, juga saya biasakan mengenal dapur sejak dini. Awalnya mereka saya ajak bantu-bantu bikin kue atau roti. Kemudian tingkat kesulitan meningkat jadi merebus air, memasak telur, dan bikin roti bakar sendiri. Saya bersyukur sekarang di usia 9 dan 11 tahun, anak-anak bisa menyiapkan sendiri makanan sederhana. Dengan memasak anak-anak bisa berlatih inisiatif, kreativitas dan kemandirian. 

Saya sadar kalau dapur bukanlah tempat yang sepenuhnya aman untuk anak-anak. Makanya mereka sejak dini saya peringatkan tentang hal-hal yang harus diwaspadai ketika berada di dapur. Seperti harus ingat mematikan kompor, berhati-hati supaya tidak menyentuh wajan atau panci panas termasuk juga apa yang harus dilakukan jika kulitnya terkena panas. Meskipun di dapur banyak benda-benda yang mengandung risiko bahaya, ada kok tipsnya supaya tetap aman buat keluarga. 

Cocok sekali dengan tema dari acara Mebo Mederma Women's Community di #Semarang dengan tema “Regrets Comes Later” Bebas Beraktivitas di Rumah dengan Meminimalkan Risiko Luka Bakar Ringan. Acara yang diselenggarakan #Combiphar ini diadakan di Hotel Noormans Semarang pada 29 September 2019. 

Ibu Dyah selaku Manager Activation PT Combiphar menyambut ibu-ibu anggota dari berbagai komunitas dan menyampaikan pentingnya tema kali ini karena yang namanya luka bakar itu sangat berpotensi terjadi di rumah. 

FACT: 
Prevalensi Luka Bakar di Indonesia sekitar 2,2% 
Artinya 2,2 % dari populasi di Indonesia mengalami luka bakar yang membutuhkan penanganan medis setiap tahunnya. 
69% kejadian luka bakar terjadi di rumah tangga dan 80%-nya bisa dicegah. 

Dari semua tempat di muka bumi ini, ternyata rumah juga menempati urutan pertama sebagai Tempat Kejadian Luka Bakar pada Anak: 

84% di Rumah  
8% di Luar rumah  
3 % di Jalanan
1% di Area perdagangan/ penjualan jasa
1% di Sekolah
3% di tempat Lain-lain 

Wah pas sekali di acara ini ada dokter Erythrina Permata Sari (dokter Ery) dari Divisi Bedah Plastik – Departemen Bedah RSUP Dr. Kariadi dan FK Universitas Diponegoro Semarang yang memberian informasi tentang Penanganan Luka Bakar Sehari-hari agar Bekas Luka Minimal, Brand Manager dari Mebo-Mederma: Ibu Hernita Astriani, S.Farm., Apt, dan Chef Andreas dari Noormans Hotel Semarang yang memberikan Tips Mengamankan Dapur plus resep memasak yang praktis dan lezat. 

Apa Itu Luka Bakar? 

Luka bakar adalah kerusakan yang disebaban oleh paparan suhu yang ekstrim (panas maupun dingin) sehingga menyebabkan kerusakan jaringan. 

Secara awam kita tahunya yang namanya luka bakar itu karena kulit kita terkena api. Ternyata ada beberapa hal lain yang bisa menyebabkan luka bakar juga yaitu: 

1. Api 
Di dalam rumah, sumber api utamanya berada di dapur. Meskipun kita harus mewaspadai juga api yang muncul karena rokok, api lilin, atau pembakaran sampah. Ini adalah pesan yang disampaikan dokter Ery untuk mengatasai bahaya api di dapur.


Sumber gambar: Google

2. Air panas (Scald Burn)
Kita jangan sampai lalai pada suhu makanan dan minuman yang disajikan untuk keluarga, jangan sampai mendidih atau terlalu panas.
Hal lain yang sering terlupakan adalah suhu air mandi untuk bayi. Selalu tes dulu suhu air di bak mandi untuk bayi atau anak dengan menggunakan punggung tangan kita. 

21,5% kejadian luka bakar disebabkan oleh air panas dan minuman panas 
57% dari kejadian Scald Burn terjadi pada anak-anak. 

3. Ledakan gas/ bahan mudah terbakar lainnya 

4. Sunburn/ panasnya matahari 
Hidup di iklim tropis dengan matahari bersinar sepanjang tahun membuat kita harus waspada dengan memakai pelindung kepala, pelindung wajah dengan suncreen ber-SPF cukup. 

5. Chemical burn atau karena bahan kimia 
Selalu gunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan karet, atau kacamata untuk menghindari terpapar obat-obatan kimia yang dipakai sehari-hari di rumah seperti obat pembersih kamar mandi. 

6. Therapeutic Burn misalnya dari tindakan operasi atau dari perawatan laser 

7. Listrik 
Jika terjadi kejadian sengatan listrik, jangan pernah mencoba menghentikan listrik / memberikan bantuan dengan tangan tanpa perlindungan/ isolator. 

Tata Laksana Luka Bakar Ringan 

Mengingat risiko yang besar akan luka bakar di rumah, khususnya di dapur, ada baiknya kita membekali diri dengan pengetahuan bagaimana jika terjadi luka bakar. Dokter Ery menjelaskan tentang Penanganan Luka Bakar Sehari-hari agar Bekas Luka menjadi Minimal. 

Pertama, hempaskan segala mitos tentang penanganan luka bakar yang tidak terbukti secara ilmiah kebenarannya. Kecap, margarin, pasta gigi, es batu, putih telur, bukanlah obat luka bakar. Seperti juga cerita dari Mbak Ika Puspitasari -seorang influencer-, yang pernah mengoleskan pasta gigi untuk luka bakar anaknya, mitos seperti itu perlu diluruskan.

Yang ada menurut pengalaman dokter Ery, ketika kulit yang terluka bakar sudah diolesi benda aneh-aneh, dokter akan sulit untuk membersihkan lukanya. Belum lagi risiko kontaminasi bakteri dan zat-zat kimia dari bahan-bahan tadi bisa mengakibatkan infeksi. 

Ini adalah Tata Laksana Luka Bakar Ringan yang disampaikan dokter Ery: 

1. Hentikan proses pembakaran (jauhkan dari sumber panas). Kemudian lepas semua perhiasan atau benda yang menempel pada tubuh (kaca mata, jam, kalung, gelang, cincin). Jika tubuh atau bagian tubuh terbakar api segera lakukan Stop-Drop-dan Roll. Atau jatuhkan tubuh ke permukaan tanah dan berguling-guling hingga api padam. 
Stop – Drop – Roll (jika tubuh terbakar api) 
Sumber gambar: Google
2. Dinginkan Luka selama 15-20 menit di air bersih yang mengalir. Suhu air cukup dingin tapi jangan gunakan air es. Air akan mencegah panas masuk ke dalam lapisan kulit lebih dalam lagi.  

3. Jangan oleskan bahan-bahan aneh bin ajaib seperti margarin ke luka karena bisa mempersulit penilaian kedalaman luka bakar. Luka bakar bisa menjadi lebih dalam dan sulit untuk dibersihkan. 

4. Bila terjadi gelembung tidak boleh sembarang dikelupas atau dipecahkan. Dokter akan mengelupas gelembung luka dengan alat dan kondisi yang steril. Jika gelembung pecah dengan sendirinya, biarkan apa adanya. 

5. Berikan balutan yang bersih dan longgar dan tidak lengket. Bisa memakai kassa steril atau kain tipis yang bersih.

Sumber: Instagram MeboCombiphar
 6. Jangan ditutup dengan tissue/ kapas karena bisa menempel pada luka dan susah dibersihkan.

7. Berikan Salep yang baik untuk luka bakar. Dokter Ery mengatakan penggunaan salep Mebo di tempat prakteknya untuk mengobati luka bakar. 

8. Bawa ke tempat layanan medis, khususnya untuk anak-anak, harus dibawa ke dokter, untuk memastikan kedalaman luka bakar. Dokter Ery sempat bercerita ada anak yang terlambat ditangani luka bakarnya, sehingga mengakibatkan pertumbuhan si anak terhambat. 

Hindari Penyesalan: Selalu Sedia Mebo dan Mederma 
Salep Mebo dan Mederma dari Combiphar

Pepatah (kekinian) mengatakan, yang namanya penyesalan itu datangnya belakangan, sebab kalau di depan namanya pendaftaran hehe. Sebagai orang tua, salah satu penyesalan saya karena dua anak saya punya bekas knalpot di betis mereka. 

Meski saya tidak termakan mitos dengan mengoleskan odol atau mentega ke luka anak-anak, tetap saja luka itu masih membekas sampai sekarang meski sudah dua tahun berlalu. Saya sendiri juga “berbakat” keloid. Jadi kalau kulit tergores sedikit saja, bisa meninggalkan goresan yang timbul.

Penyesalan saya persis dengan yang disampaikan Ibu Hernita selaku Brand Manager dari Mebo-Mederma, yang membuat beliau terinspirasi untuk mengadakan acara #mebomedermawomenscommunity di #Semarang kali iniJangan sampai nih, kita merasakan penyesalan karena kurang prepare dengan bahaya luka bakar dan luka.

Komplikasi akibat luka bakar adalah timbulnya bekas luka, infeksi dan kontraktur (luka parut yang berlebihan di daerah luka). Karena itu penting untuk menangani luka dengan tepat di masa krusial yaitu 4 jam pertama. 
Proses penyembukan luka bakar, sangat tergantung dari PERTOLONGAN PERTAMA yang diberikan. 
Waktu krusialnya adalah 4 JAM PERTAMA sejak kejadian. 
Sebelum luka yang ada bertambah parah dan terinfeksi. 


Mebo Salep Luka Bakar 

Luka bakar adalah kerusakan pada kulit yang sering disebabkan oleh panas dan bisa sangat menyakitkan hingga mengakibatkan gejala seperti: 

- Kulit memerah 
- Kulit mengelupas 
- Luka melepuh 
- Kulit hangus 
- Pembengkakan 



Untuk lebih paham kita perlu tahu Tipe-tipe dari Luka Bakar berikut ini:

1. SUPERFICIAL ciri-cirinya: Muncul Rasa Sakit, Painful, tidak ada pembengkakan, memerah. Saya baru tahu kalau luka bakar yang rasanya sakit/ perih itu berarti luka bakar yang ringan. 
2. PARTIAL THICKNESS ciri-cirinya: Melepuh, Lembab, ada rasa sakit 
3. FULL THICKNESS ciri-cirinya: Kering, Tidak berwarna/ pucat, tidak ada rasa sakit 

Derajat Luka Bakar



Nah, Salep Mebo hadir di Indonesia sejak 2006 sebagai pilihan terpercaya untuk luka bakar. Mebo dari #mebocombiphar tidak mengandung antibiotik kimia, terbuat dari bahan alami atau herbal. Bahan herbal yang ada di dalam Mebo adalah Phellodendri chinensis Coptidis rhizome, Scutellariae radix, Minyak Wijen dan Beeswax.

Mebo memberikan suasana moist (lembab) pada area luka sehingga mempercepat penyembuhan luka bakar.

Dalam Minyak Wijen terdapat kandungan β-sitosterol yang berfungsi mengurangi peradangan pada luka bakar seperti adanya pembengkakan, kemerahan, gatal, serta meredakan rasa nyeri. Selain itu minyak wijen dapat menyerap sisa panas pada area luka bakar, sehingga bisa mengurangi tingkat keparahan luka bakar. 

Kandungan lipid serta vitamin E dan K berfungsi sebagai sumber nutrisi yang dibutuhkan untuk sel-sel pada kulit serta menunjang pemulihan jaringan, sehingga mengurangi potensi timbulnya bekas luka. 


Cara pemakaian Mebo adalah dioleskan pada luka dengan ketebalan 1 mm (dioles tipis saja) setiap 4 – 6 jam sekali. 



Mederma Salep untuk Luka 

Seiring dengan fase penyembuhan, luka bakar akan menjadi parut atau skar. Parut atau bekas luka ini adalah proses alami dari tubuh untuk menutup luka. Sebagian besar cedera keseharian, misalnya luka iris, luka gores, luka abrasi atau luka bakar dapat dikatakan tidak berbahaya. Namun, bekas luka mungkin akan timbul jika luka tersebut terjadi pada lapisan kulit yang lebih dalam. 

Ada beberapa macam parut yang bisa timbul di kulit kita yaitu parut normal dan parut tidak normal seperti hipertrofik, keloid, dan hipotrofik. 

Proses penyembuhan luka sendiri ternyata tidak hanya bergantung dari seberapa luas atau dalam luka kita, tapi juga bergantung pada:
1. Usia
2. Jenis Kulit
3. Kondisi Hormonal
4. Lokasi luka
5. Komplikasi lainnya

Kita kan kepinginnya bekas luka hilang sepenuhnya dari kulit kita, atau setidaknya tersamarkan.  Intinya bekas luka akan lebih cepat memudar jika cepat ditangani. Untuk menyamarkan bekas luka kita membutuhkan pertolongan yang tepat, yaitu menggunakan Mederma dari #medermacombiphar

Mederma adalah Produk Pilihan untuk perawatan bekas luka oleh Dokter Indonesia 
(Sumber IMDI 2013)

Di Indonesia Mederma telah dipasarkan melalui #Combiphar sejak tahun 2002. Mederma secara signifikan membantu proses penyembuhan luka dalam 8 minggu pemakaian untuk bekas luka baru. (Hasilnya berbeda-beda di masing-masing individu)

Mederma tidak hanya bekerja di permukaan kulit tapi juga meresap dan memperbaiki bekas luka hingga ke bagian dalam kulit sehingga perawatan lebih efektif dan secara menyeluruh. Mederma juga terbukti efektif dan aman untuk kulit orang Asia, setelah dilakukan penelitian pada 26 pasien Asia pasca operasi Caesar, dan tidak ditemukan efek samping penggunaannya. 

Mederma aman pada kulit orang Asia.
Gel Mederma berbeda dengan gel silikon. Gel silikon hanya bekerja untuk menjaga kelembaban luka, sementara Mederma bekerja secara aktif di bawah lapisan dalam kulit yang terluka. 

Gel Mederma Vs Gel Silikon
Sumber: Materi Mebomederma Women's Community - Semarang "Regret Comes Later"

Gel Mederma mengandung bahan alami ekstrak Onion, Allantonin, dan Aloe Vera yang bermanfaat untuk: 
  • Mempercepat proses penyembuhan 
  • Mengurangi warna kemerahan 
  • Membuat luka lebih halus dan tersamarkan
Mederma digunakan segera setelah luka kering. Dan berikut adalah cara menggunakan Mederma untuk mendapatkan hasil maksimal. 
1. Mederma hanya digunakan ke luka yang sudah benar-benar tertutup (tidak ada lagi cairan). 
2. Dimulai dari tengah luka ke sisi luar, dan dipijat lembut pada luka.
3. Dilanjutkan dengan gerakan memutar kecil sampai Mederma diserap oleh kulit seluruhnya. 

Cara penggunaan Mederma
Sumber: Materi Mebomederma Women's Community - Semarang "Regret Comes Later"

Untuk luka baru: Gunakan 3 sampai 4 kali sehari selama sekurangnya 8 minggu. 
Untuk luka lama: Gunakan 3 sampai 4 kali sehari selama sekurangnya 3 sampai 4 bulan.

Amankan Dapur Kita

Siapa lagi yang paling mengerti apa yang harus dilakukan untuk keamanan dapur selain orang yang sehari-hari menghabiskan waktu berjam-jam di dalamnya. Seorang Chef bisa dibilang adalah orang yang tahu seluk beluk dapur dari A sampai Z. Chef Andreas dari Hotel Noormans Semarang bercerita bahwa di rumahnya, dapur adalah tempat rekreasi yang menyenangkan. Cocok sama saya yang menganggap dapur bisa menjadi wahana edukasi buat anak-anak. Nah, chef Andreas membagikan tips bagaimana kita bisa memahami tentang:  

1. Tata Laksana Dapur yang baik 
2. Menghindari/ meminimalisir terjadinya kecelakaan di dapur 
3. Memasak Makanan Praktis, Lezat dan Bergizi 

Tata Laksana Dapur 

Mengapa dapur ini menjadi tempat yang asyik tapi sekaligus penuh risiko? Jika kita lihat dari tiga hal saja dulu: Di dapur, ada api (kompor) ada alat listrik (microwave, oven), dan ada benda tajam (pisau). 

Singkatnya dapur adalah tempat berkumpulnya aneka peralatan dan benda-benda yang memiliki risiko membahayakan jika kita tidak hati-hati. Diantaranya Chef Andreas mengingatkan kita untuk berhati-hati pada benda-benda berikut ini: 

1. PISAU 
  • Simpan pisau di tempat yang aman. Pastikan bagian tajam tidak mengarah ke atas. Punya tempat dudukan pisau yang kokoh. 
  • Jauhkan pisau dari jangkauan anak-anak. 
  • Ketika memakai pisau, perhatikan posisi tangan. Bawa pisau di bawah lengan dalam agar tidak berisiko menusuk orang dari depan. 
  • Ketika memotong, pegang pisau dengan kuat/ mantap. Posisikan jari menekuk ke dalam sedemikian rupa agar tidak teriris pisau. 
  • Pastikan talenan yang dipakai tidak licin/ alasi talenan dengan kain supaya tidak mudah bergeser. 

2. KOMPOR 
  • Letakkan kompor di ruangan yang berventilasi baik. Jangan di ruang tertutup karena sirkulasi udara itu penting. 
  • Posisikan kompor di alas/ meja yang kokoh dengan tinggi sesuai dengan tinggi badan. 
  • Perhatikan juga kebersihan kompor. Burner kompor jangan dibiarkan kotor. Jangan remehkan tetesan minyak karena bisa memicu api yang besar. 
  • Perhatikan juga kondisi selang gas. Segera ganti jika terlihat retak atau bahkan tercium ada kebocoran. 

3. MICROWAVE 
  • Posisikan microwave di alas yang kokoh dan beri jarak dari tembok. 
  • Penyebab kebakaran microwave adalah penggunaan yang tidak tepat, yaitu dari alat-alat yang dimasukkan ke dalamnya. Jadi pastikan perangkat yang dimasukkan ke dalam microwave aman. Biasanya bisa dilihat di bagian piring/ mangkuknya, pastikan tidak ada lapisan tambahan di sekeliling piring. (Lihat juga label microwave safe yang biasanya ada di bawah alat makan) 
  • Jangan masukkan makanan kaleng langsung dengan kalengnya di microwave. Seringkali untuk alasan kepraktisan, tapi ini sangat berbahaya karena bisa meledak. Termasuk hindari penggunaan alumunium foil di microwave. 
  • Jaga selalu kebersihan microwave. Kerak-kerak yang timbul harus sering dibersihkan dengan lap lembut. 
  • Jangan letakkan benda-benda di atas microwave. Vas bunga atau foto keluarga diletakkan di atas meja saja ya. 

Hindari Kecelakaan di Dapur

Prinsip kehati-hatian diperlukan dan penting bagi kita untuk melakukan tindakan antisipatif Untuk Meminimalkan Risiko Kecelakaan di dapur. 

1. Awasi Anak-Anak 
Jangan biarkan anak-anak berada di dapur tanpa diawasi. Jangan sampai anak-anak berlari-larian di dapur. Kerabat saya pernah 80% tubuhnya melepuh gara-gara menaiki mobil-mobilan dan menubruk meja kompor sehingga air mendidih di dandang menumpahi tubuhnya. 

2. Hati-Hati Panas 
Sumber panas di dapur bukan hanya api kompor, tapi juga panci atau wajan panas, termasuk minyak panas dari penggorengan. Pastikan kita memakai peralatan yang tepat untuk memegang benda-benda yang bersuhu tinggi. Seperti lampin atau serbet kering. Jika membuka panci panas, pastikan tutupnya dibuka ke arah berlawanan dari muka kita. Jika memasak untuk mengurangi minyak panas terciprat, minimalkan dulu kandungan air di bahan makanan, misalnya menyerap air di ikan yang akan digoreng dengan kain. 

3. Fokus dan Jangan Panik 
Jangan memasak sambil mengerjakan hal lain seperti: mengoperasikan ponsel atau menggendong anak. Jika terjadi kebakaran atau api naik jangan panik. Sedia selalu lap tebal yang lembab, hingga bisa digunakan untuk memadamkan api. 

4. Sedia Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 
Investasikan dana untuk membeli APAR. Karena APAR berisi bahan kimia, pastikan penggunaannya sudah sesuai dengan kondisi atau tingkat bahaya api. 

5. Lengkapi Kotak P3K dengan Mebo dan Mederma 
Selalu sedia obat yang tepat supaya bisa melakukan pertolongan pertama. 


Intisari dari berada di dapur adalah menghasilkan masakan yang dibuat dengan penuh kasih sayang untuk seluruh anggota keluarga kita. Dengan mengetahui tata laksana yang baik di dapur, dan bagaimana caranya meminimalkan risiko kebakaran, rasanya jadi lebih tenang mengajak anak-anak untuk ikut berkiprah di sana.

Chef Andreas memberikan resep Spaghetti yang mudah dibuat dan bisa dipraktekkan bareng anak-anak juga lho! Ini dia resepnya:

Resep Spaghetti Aglio E Olio ala Chef Andreas

Bahan-bahan: 
  • Spaghetti
  • Ikan Salmon
  • Kaldu Ikan
  • Krim
  • Jamur kancing (diiris-iris)
  • Tomat (iris sedikit bagian bawahnya supaya tidak menggelinding)
  • Daun Basil
  • Lemon
  • Bawang Putih
  • Garam dan Lada
  • Olive Oil

Cara Membuat:
  • Rebus Spaghetti di air mendidih yang sudah diberi garam dan dituang minyak selama 8 menit (al dente). Angkat dan sisihkan. 
  • Pan sear Ikan Salmon di wajan anti lengket dengan minyak zaitun (goreng bagian kulitnya di bawah lebih dahulu), kemudian pindahkan ke piring, dan matangkan di microwave. 
  • Tumis bawang putih di minyak bekas menggoreng ikan. Masukkan kaldu ikan dan krim. 
  • Masukkan tomat juga air lemon.  
  • Masukkan daun basil dan jamur.  
  • Sempurnakan rasa dengan garam dan lada.
  • Masukkan dan tumis spaghetti yang sudah ditiriskan ke dalam wajan.
  • Hidangkan bersama salmon. 

Hidangan super lezat dan sehat ini bisa dimasak dalam waktu 15 menit saja. Caranya sangat mudah dan praktis. Tapi jangan lupa ya, selalu sedia obat yang tepat untuk mengantisipasi luka bakar ringan dan luka yang mungkin terjadi di dapur kita, supaya kita dan anak-anak tetap aman beraktivitas bersama. 



Sediakan selalu Mebo dan Mederma di dalam kotak P3K di Rumah. 
Dapatkan di Century, Guardian, Watson, Apotik Kimia Farma, Apotik K-24 dan toko farmasi lainnya. Lebih baik sedia payung sebelum hujan, jangan sampai "Regret Comes Later".



Keseruan Acara Mebo-Mederma Women's Community di Semarang

Dapatkan informasi tentang Combiphar di:
Facebook: Combiphar Indonesia
Instagram: Combiphar

Referensi dan Sumber gambar: 
Materi Mebo Mederma Womens Community di Semarang dengan tema “Regrets Comes Later” Bebas Beraktivitas di Rumah dengan Meminimalkan Risiko Luka Bakar Ringan yaitu: 
Paparan dr. Erythriana Permata Sari 
Paparan Brand Manager Mebo-Mederma: Hernita Astriani, S.Farm., Apt.
Paparan Chef Andreas (Hotel Noormans Semarang)

http://mederma.combiphar.com
http://mebo.combiphar.com

Sumber gambar diedit dari:Freepik.com

No comments:

Post a Comment