Wednesday, August 27, 2014

(4) Tulis Nusantara 2014: Bagian Kisah Indah



Saatnya kembali ke habitat. 

Setelah kode-kode booking yang ditukar, kami berangkat menuju tujuan masing-masing. 

Mbak Ruwi, Bang Gegge dan Rijal Aceh mesti tinggal lebih lama di wisma karena –rencananya- akan berangkat ke Beijing beberapa hari lagi.  Romario dan Andika langsung cap cus karena nggak roaming. Mbak Anggun barengan saya, Neng Lilis, Bang Didin, dan Rizal Alief ke arah bandara. Faisal dan Guntur masih akan di Jakarta.

Oiya, sebelumnya kami telah menobatkan -secara aklamasi gila-gilaan- Guntur Alam sebagai PR dan humas peserta tahun ini. Selamat mengemban tugas dan pesan mulia dari teman-teman. 

Di bandara, peluk-peluk dan wanti-wanti Neng Lilis (saya berasa kayak punya adek baru), supaya nggak nyasar waktu check in dan boarding. 

Habis itu saya masih berkesempatan ngobrol bareng Rizal Alief karena bernasib sama menunggu pesawat di terminal 1A. Sempat dengar dia bicara dengan keluarganya via telepon pakai bahasa daerah, saya makin sadar, betapa dekat sekaligus jauhnya kami-kami ini masing-masing orang yang sama-sama Indonesia. 

Tulisan, memang bisa jadi jembatan, perahu, kabel optik, gelombang elektromagnetik, apapun itu yang dapat menyampaikan pesan dari tempat-tempat yang tak dapat dijangkau raga. Dengan pesan-pesan itu setidaknya kami jadi menyadari keberadaan satu-sama lain, syukur-syukur kemudian bisa mengerti satu sama lain. 

Terima kasih, saya dapat rejeki buku kumpulan puisinya.

Selepas dadah-dadah dengan Rizal saya sibuk berdoa supaya nggak dapet pilot yang kemarin karena pesawatnya goyang-goyang heboh waktu take off dan landing

Alhamdulillah di atas pesawat kemudian hati saya adem karena mendengar sang pilot berkata, “…. This is your captain speaking…. Cuaca di Semarang dikabarkan cerah….  Kita insya Allah akan tiba pukul 20.55….”

Mendengar kata itu mengingatkan kepada apa yang sesungguhnya membuat saya diijinkan mengalami salah satu kisah indah ini dalam hidup saya. Bukan karena tulisan saya, tapi karena DIA saja.

"Ojo Dumeh", goggling artinya yah....

Teriring salam untuk teman-teman.

4 comments:

  1. barakallah mak wiinda, bikin mupeeng...semoga bisa mengikuti jejakmu yaa..aamiin..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mak Dew.. inspirasinya pan juga datang darimu. *ketcup

      Delete
  2. Salut maaakk, keren sekaleee lah dirimu *all thumbs up

    ReplyDelete
  3. Mantaaap surataap tenin mak Wind, kereeen pokoknya :)

    ReplyDelete